NUJUM PERCINTAAN

 NUJUM PERCINTAAN

E P Albatiruna





Sumber Karya : A.Najib

Di bentang jarak
Kita bersicumbu dalam rintih
Masing masing sembunyikan luka perih
Sepertinya memang lazim terjadi
Juga keadaan berlalu saja setiap hari
Seolah kita saling mengerti
Dan saling memahami.

Pada suatu waktu tertentu
Mungkin masing masing dari kita
Pasti mengalami jantung meledak
Degubnya berderakan
Kepala berisik oleh logika asmaradahana
Yang kapan saja bisa membakar jiwa
Karena nafsu tak lagi dapat ditundukkan
Kemudian masing masing dari kita
Diam diam saling merasai keadaan yang tak pasti
Hati besam dikoyak pertanyaan yang tak menjanjikan jawaban.


Dalam ruang kosong, pada jeda hari
Sungguh naif bila aku dan kamu tak saling kangen
Sedang malam malam hanya tahu; hening
Kecemasan melayang-layang
Dalam sergapan hasrat yang ngeri
Selalu memaksa untuk lekas jumpa
Agar lebur segenap ihwal prasangka buta

Apakah kita musafir yang saling mencari,
berjalan sepanjang gerimis?

Jember, 2022


E. P. Albatiruna, lahir di Banyuwangi. Anggota LESBUMI PCNU BANYUWANGI, Aktif di Komunitas SELAPAN SASTRA Muncar Banyuwangi, Komunitas Lorong Sastra, Komunitas Damar Art, Reswara Traditionart. Karya antologi puisi bersama Timur Jawa : Balada Tanah Takat. Antologi Puisi Nusantara Senyuman Lembah Ijen, Kolom Budaya Radar Banyuwangi, Antologi Puisi Risalah Tubuh di Ladang Kemarau.

Mengingat Banyuwangi sendiri banyak sekali seniman yang luar biasa hanya saja keberadaanya terkadang tidak diketahui publik, dan salah satu seniman Banyuwangi adalah EP. Albatiruna yang menggeluti dunia sastra sejak bangku SMA. Banyak dari karyanya tak hanya berupa puisi namun juga lagu-lagu bergenre Kendang Kempul khas Banyuwangi,yang saat ini juga menggeluti dunia teater. Walau tak banyak yang tau sosok beliau namun karyanya banyak dikenal oleh masyarakat Banyuwangi sendiri.

Baca juga . ARMAYA
AK. Armaya, sastrawan dan tokoh budaya Banyuwangi yang penting, wafat di usia 93 tahun. Kematian agaknya tak bisa membunuhnya. Bagi saya, dia guru sekaligus orangtua. Kecintaan dan kegilaannya pada sastra dan budaya begitu berkilau-kilau. Kegilaan di balik sikap hidupnya yang sederhana dan rendah hati. Kematian memang tak bisa membunuhnya. Meski dengan kematian, jasadnya dikubur. Tapi kematian tak sanggup merenggut jejaknya, tak bisa membuatnya mati. Tak bisa membuatnya terkubur.

0 Komentar