TERJAGA

 TERJAGA

Puisi E. P. ALBATIRUNA


Muram temaram di  benam malam. 

Gerimis ritmis merintik seperti tangis. 

Sepi yang pasi. Angin bertiup ke tepian kesunyian. kemana nyanyi elegi kulantunkan?

Ahai, betapa hening menjelma taring saat ku bayangkan berulang kali wajahmu, jelitaku. 


Oh, kemusykilan cinta, 

Bagaimana kutakwilkan sebagai bahasa kata? 

Sedang kita bersicumbu dalam bentang jarak. 

Hanya saling merasai mimpi dan igauan 

yang bersembunyi di balik dipan. 


*

Begini tahan kurawat kesumat di dalam dada yang tak henti berderakan. Kecemasan selalu membayang dari balik jendela. Asmaraloka riwayat kita. Biarkan harapan menyala seperti lampu lampu pendar cahaya di penghujung senjakala yang jujur apa adanya . Dan saban malam malam benam, hingga entah biarkan tetap ku seduh secangkir rindu sebagai ekstase jiwa yang tabah menunggu. 




Cluring, 2022




0 Komentar